#Ketahuilah Wahai Hamba Allah! #.

Ketahuilah wahai hamba Allah… Rasul ‘alaihis sholatu wa salam pernah bersabda ketika ada salah seorang sahabat Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu bertanya tentang
amalan yang memasukkan ke dalam surga dan menjauhkan dari neraka .Beliau jawab “

Beribadahlah hanya pada Allah dan jangan menyekutukanNya, tegakkan shalat,
tunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah.”
Selanjutnya beliau menunjukkan pintu-pintu kebaikan ,sabda beliau “Puasa
adalah perisai, sedekah menghapus kesalahan seperti aair memadamkan api, dan
shalatnya seseorang di akhir malam”. Lanjut beliau “Pokok urusan ialah Islam,
tiangnya adalah shalat, dan mahkotanya adalah jihad.” Kemudian beliau
bertanya pada Muadz, “Maukah kutunjukkan kunci dari semua itu?” Jawab Muadz
“Ya.” Maka beliau shallallahu’alaihi wa sallam memegang lidahnya seraya
bersabda “Jagalah ini!” Muadz pun bertanya “Apakah kami akan diadzab gara-gara
ucapan kami?” Maka beliau bersabda “Celaka kau! Bukankah tidak ada yang
menelungkupkan wajah manusia kedalam neraka --atau hidung-hidung mereka—
melainkan karena buah ucapan mereka!!!” (Hadits riwayat At-Tirmidzi, hasan
shahih). Ketahuilah wahai hamba Allah… Alangkah besarnya bahaya
lidah ini sedang kita banyak lalai dari menjaganya…. Bagaimana pendapatmu jika
seseorang diberi pena dan kertas lalu dia gunakan untuk mencaci dan menghina
orang yang memberikan pena dan kertas tadi? Pasti itu tidak beradab ditinjau
dari adab bangsa manapun….. Bagaimana pendapatmu jika seseorang diberikan
kendaraan lalu digunakannya untuk menabrak orang yang memberinya kendaraan
tersebut? …. Bagaimana pendapatmu jika seseorang diberi lisan oleh Dzat yang di
atas langit, yang Maha Pengasih dan Penyayang lalu ia gunakan untuk bermaksiat
kepadaNya? Berapa tetes ludah yang engkau habiskan untuk berdzikir
mengingatNya? Berapa banyak pula yang telah tertumpah untuk kata-kata jorok,
porno, atau bahkan menghina Allah yang Maha Keras siksa-Nya!!!…. Apa maksudnya
menghina Allah? Maksudnya engkau mengatakan sesuatu yang tidak pantas dikatakan,
bahkan ini adalah perkataan kufur yang bisa mengeluarkan seseorang dari Islam!
Ingatlah saat engkau mengatakan “Aku tak bisa hidup tanpa dirimu…” atau
perkataan “Kaulah satu-satunya yang kuinginkan di dalam hidupku“, atau “Hanya
ada engkau yang ada di hatiku?” atau “Aku ingin selamanya bersama denganmu..”?
Bukankah Allah yang telah menghidupkan kita? Bukankah kita pasti menemuinya dan
akan mempertanggungjawabkan perbuatan kita? Bukankah bagi seorang muslim hanya
Allah yang paling dia cintai lebih dari apapun? Atau menghubung-hubungkan
makhluk dengan kejadian seperti “Tuh, lihat gara-gara kamu sih jadi hujan!” atau
ketika mendengar petir bukannya memohon perlindungan pada Allah tetapi malah
mengatakan “Tuh, petirnya kencang banget, si Fulan pasti lagi marah nih!!!”.
Bukankah Allah-lah yang berkuasa atas semua hal yang terjadi di alam ini???
Perkataan mana yang lebih besar dosanya dari perkataan keji seperti ini?!! Ini
perkataan syirik yang dosa syirik itu tidak akan diampuni Allah kecuali dengan
menyesali dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi (Taubat Nasuha).
Ketahuilah wahai hamba Allah… Sesungguhnya Allah sangat keras
siksanya…engkau, aku dan semua makhluk-Nya demi Allah tak akan sabar
menjalaninya…. “Ah, kok serius gitu sih ! kami ‘kan hanya main-main kok?”
Ketahuilah wahai hamba Allah… Allah berfirman “Dan jika kau tanya
mereka tentang ejekan itu maka mereka akan menjawab ‘Sesungguhnya kami hanya
senda guaru dan bermain-main’. Katakanlah “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya
dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usahlah kamu minta maaf karena
kamu kafir sesudah beriman!” (At-Taubah 65-66). Sebab turunnya ayat yang
mulia ini ialah karena ada seorang yang pada saat perang Tabuk, maka suatu waktu
ia membuat majelis/kumpul-kumpul dan ia bercerita dan berkata “ Aku tidak pernah
melihat orang yang lebih buncit perutnya, lebih takut kepada musuh selain ahli
baca Al Quran ini (maksudnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan para
sahabatnya--ridwanullah’alaihim ajma’in-semoga Alah meridhoi mereka semua--yang
kita diperintah untuk mengikuti mereka). Maka ketika diadukan pada beliau, maka
turunlah ayat ini dan orang tadi terlihat tersandung-sandung karena mengikuti
Nabi yang menaiki kendaraannya untuk minta maaf. Lihatlah, wahai hamba Allah!!.
Allah-lah yang mengkafirkan mereka dari atas langit ketujuh melalui ayatnya yang
mulia. Adakah alasan lain bagi kita untuk mengelak dengan ‘hanya main-main
saja’?? Ketahuilah wahai hamba Allah… Allah Maha keras siksa-Nya,
akan tetapi Allah mempunyai ampunan yang luas, maka bersegeralah untuk menuju
ampunan-Nya. FirmanNya “ Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Az-Zumar 53). Firman Allah “ Bersegeralah kamu kepada mendapatkan
ampunan dari Tuhanmu dan surga seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi
orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasulNya.” (Al Hadid 21).
Kesimpulan :-. 1. Marilah kita sama-semua menjaga lidah ini yang merupakan kunci dari semua
perkara yang disebutkan dalam hadits di atas.

-. 2. Menjauhi perkataan keji seperti diatas dan yang sejenisnya.

-. 3. Haram kita menghina Rasulullah dan para sahabatnya, dan wajib kita
mengikuti
cara beragama mereka itu (lihat At-Taubah 100, An-Nisaa 115).
-. 4. Tidak boleh menghina ajaran Islam walau kita belum mampu melaksanakannya.


-. 5. Marilah bersegera untuk mendapatkan ampunan dari Allah dan mendalami Islam
ini secara benar, yakni mengikuti sahabat Nabi rodhiyallahu ‘anhum ajma’in.
Wallahu a’lam.
Maraji’:

1. Al Quran Al Karim
2. Al-Arba’in Imam An-Nawawi
3.
Syarh Ushul Tsalatsah Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin.
4. Aqidah
Islamiyah Syaikh Al-Jibrin. <CPT>
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Pages

Cari Blog Ini

Search

Postingan Populer

Popular Posts

Arsip Blog

Recent Posts