Membaca Quran bila dilakukan dengan tergesa-gesa akan mengurangi penghayatan terhadap makna yang dikandungnya. Kemudian baca juga arti yang terkandung dari bacaan itu. Untuk itu memang sebaiknya membaca Al Quran yang disertai terjemahnya. Insya Allah bila dibaca dengan tenang akan menimbulkan ketenangan jiwa. Kemudian dilanjutkan berzikir dengan membaca doa-doa Al MaTsurot (pagi dan petang) yang diajarkan Baginda Rasullah SAW, Insya Allah kita senantiasa berada dalam penjagaan Allah SWT. Karena hanya Allah yang besar sedangkan yang lain adalah kecil adanya.
*Kemudian ulangi lagi zikir Al Matsurot itu tatkala hari menjelang petang. Usahakan sholat fardhu berjamaah dan tepat waktu. Bila perlu berpuasalah sunah senin kamis agar perut dapat beristirahat dan insya Allah, doa orang yang berpuasa akan makbul. Di saat sekarang ini memang untuk istiqomah berat likunya, sedangkan untuk maksiyat sangat mudah jalannya. Kehidupan maksiyat ini memang dimulai dari gaya hidup serba materialistic hedonis. Kemaksiyatan inilah yang membuat hati menjadi kosong dan hampa yang membuat kita senantiasa gelisah dan takut.. Jadi sebisa mungkin hindarilah membuka pagi dengan menonton TV, membaca koran, senam maksiyat, atau membuka internet. Ingatlah, Allah akan ingat hamba-hamba yang selalu mengingatnya. Allah menyuruh kita untuk berzikir di waktu pagi dan petang karena dua titik waktu inilah yang menjadi penanda perpisahan antara kegelapan dan terangnya dunia. Yang tentu saja menjadi salah satu pengingat kita akan roda kehidupan. Bahwa hidup ini hanya sementara dan ada batasnya, dan hanya kepada Allah lah kita berserah diri dan mohon perlindungan. Wallahualam bish showab. Wassalamualaikum Wr Wb
*Ainun Jariyah*.(cpt).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar